21/11/2024

Seperti apa reaksi tubuh yang terjadi pada anak alergi susu sapi?

Alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling umum pada anak-anak, terutama bayi dan balita. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu sapi, seperti kasein dan whey, seolah-olah mereka adalah zat berbahaya. Reaksi tubuh terhadap alergi susu sapi bisa bervariasi dalam tingkat keparahan dan jenis gejalanya. Berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai reaksi tubuh yang dapat terjadi pada anak yang alergi terhadap susu sapi:

Gejala Kulit

  1. Eksim (Dermatitis Atopik):
    • Ruam merah, gatal, dan terkadang bersisik dapat muncul di kulit, terutama di pipi, lipatan siku, atau belakang lutut.
  2. Urtikaria (Hives):
    • Bintik-bintik merah yang menonjol dan sangat gatal yang bisa muncul di mana saja di tubuh. Bintik-bintik ini bisa bergabung menjadi area yang lebih besar.
  3. Pembengkakan (Angioedema):
    • Pembengkakan di bibir, mata, wajah, atau tangan. Pembengkakan ini sering kali tidak disertai rasa gatal.

Gejala Pencernaan

  1. Muntah:
    • Muntah bisa terjadi segera setelah anak mengonsumsi susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi.
  2. Diare:
    • Anak mungkin mengalami diare, yang bisa disertai dengan darah atau lendir dalam tinja, sebagai reaksi terhadap konsumsi susu sapi.
  3. Kolik:
    • Bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda kolik, yaitu menangis berlebihan dan kesakitan tanpa penyebab yang jelas, yang bisa terkait dengan masalah pencernaan akibat alergi susu sapi.
  4. Refluks Asam:
    • Beberapa anak mungkin mengalami refluks, di mana isi perut kembali ke esofagus, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Gejala Pernapasan

  1. Rinitis Alergi:
    • Gejala seperti hidung berair, bersin, dan hidung tersumbat bisa muncul setelah mengonsumsi susu sapi.
  2. Asma:
    • Anak-anak dengan alergi susu sapi berisiko lebih tinggi mengalami gejala asma, seperti batuk, mengi, dan kesulitan bernapas.
  3. Anafilaksis:
    • Ini adalah reaksi alergi yang sangat serius dan mengancam nyawa. Gejalanya termasuk pembengkakan tenggorokan, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah drastis, dan hilangnya kesadaran. Anafilaksis memerlukan penanganan medis darurat segera dengan epinefrin (adrenalin).

Gejala Sistemik

  1. Kehilangan Berat Badan atau Gagal Tumbuh:
    • Anak yang terus-menerus mengalami gejala pencernaan mungkin mengalami kesulitan mendapatkan nutrisi yang cukup, yang bisa mengakibatkan kehilangan berat badan atau gagal tumbuh.
  2. Iritabilitas:
    • Anak mungkin menjadi lebih mudah marah atau rewel, yang bisa menjadi tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit akibat alergi.

Diagnosis dan Pengelolaan

Jika Anda mencurigai anak Anda memiliki alergi susu sapi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin melakukan beberapa tes, seperti tes darah, tes tusuk kulit, atau diet eliminasi diikuti dengan tantangan makanan untuk memastikan diagnosis.

Penanganan Alergi Susu Sapi

  1. Penghindaran Susu Sapi:
    • Langkah pertama dalam menangani alergi susu sapi adalah menghindari semua produk yang mengandung susu sapi, termasuk susu, keju, yoghurt, dan produk olahan lainnya.
  2. Penggantian Nutrisi:
    • Gunakan susu pengganti seperti susu soya, susu almond, atau formula hipoalergenik yang dirancang khusus untuk bayi yang alergi terhadap protein susu sapi.
  3. Suplemen:
    • Dokter mungkin merekomendasikan suplemen untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, seperti kalsium dan vitamin D.
  4. Rencana Darurat:
    • Jika anak berisiko mengalami anafilaksis, penting untuk memiliki rencana darurat yang mencakup penggunaan epinefrin auto-injector.